Sunday, October 29, 2017

Pengalaman Pertama Booking Penginapan dengan Air BnB di Korea

Pengalaman Pertama Booking Penginapan dengan Air BnB di Korea
.
First timer pakai Air bnb, gimana reviewnya? 
Baca dulu cerita saya ya




Setelah berhasil dapat tiket di Garuda Indonesia Travel Fair bulan maret 2017 kemarin (dapet harga 3 jutaan PP lumayaaaan bangetttt yawlaa) tanpa perlu antri desek-desekan lagi!, saya pun langsung berburu penginapan. Harapan saya sih, untuk keberangkatan bulan oktober (which is masih 7 bulan lagi lamanya) saya bisa dapet kamar kosong dengan harga yang aman gak bikin kantong bolong.

Trip saya adalah bersama pak suami, gendhis dan adik saya cumil. Ini memang trip cita-cita banget, setelah 4 tahun berjuang membangun @mommaergo, saya merasa our hardwork should be rewarded. Yaitu dengan jalan-jalan pas anniversary ke 4. So... saya butuh penginapan dengan 2 kamar, atau paling nggak satu apartemen yang bisa menampung buat bobo 4 orang. Karena ada adik saya, berarti harus ada 2 kasur terpisah. 

Selain itu, karena saya bawa Gendhis riskan banget kalo nginep di hostel yang kamar mandi nya diluar. pasti bakal repot banget kalo malem-malem tiba-tiba butuh ke toilet atau pagi-pagi pas disuruh mandi dia teriak-teriak atau harus ada ritual main air-nya dulu supaya anteng. padahal kan kamar mandi harus gantian. aduh ngebayanginnya aja udah rempes banget. Persis kayak pertimbangan pas kami travelling ke singapore tahun lalu.

Plusssss ngajak Gendhis bikin saya kudu masak nasi (iya, anak indonesia banget dese, gak kenyang klo ga makan nasi), masak telur ceplok/dadar -oh egg to the rescue-, dan goreng-goreng ala kadarnya atau ambisiusnya adalah pengen bikin sop daging/ayam. Meskipun ga ada kompor, paling nggak ada microwave deh. 

Lihat-lihat traveloka, agoda, dan booking dot com harga satu kamar hotel di Seoul itu ampunnn mahal banget. Apalagi kalau disesuaikan dengan kebutuhan saya. Lalu terpikirkanlah kenapa nggak sewa kamar via air bnb aja ya... 


Gimana sih cara order via air bnb?


1. Buka website www.airbnb.com
.
Pertama-tama, buka dulu website-nya. Untuk awal, nggak perlu log-in kok. Cukup search apakah penginapan yang sesuai dengan kebutuhan kita ada disitu. Yang saya suka dari air bnb adalah kita bisa filter pilihan penginapan. Letak tombolnya di bagian kanan atas Misalnya, di case saya, saya filter berdasarkan lokasi (seoul), bentuk kamar (satu apartemen), tempat tidur ( 2 bedroom, 4 orang), facility (kitchen) dan yang terpenting adalah harga (dibawah 800rb/malam)







Jreng jreng.... lalu tampil lah beberapa pilihan penginapan sesuai kriteria yang sudah saya pilih. Saya scroll terus sampe ketemu yang kira-kira cocok dan saya baca reviewnya dengan detail satu persatu. 

Ketemu! Ada satu penginapan yang cocok banget dengan kriteria saya. Satu apartemen, kamar mandi di dalam, dua kasur ukuran queen size (bisa buat 4 orang), ada dapur lengkap, dan lokasi lumayan strategis (satu station dari gangnam. Owww bakal banyak ketemu oppa oppa ganteng nih, hahaha). Dan yang terpenting adalah semua reviewnya bagus. Harga-nya pun 600ribu an per malam. Masih on budget buat saya dengan segala persyaratan rempong yang harus ada.


2. Buat Account Air bnb

Selanjutnya, bikin akun airbnb. Klik pilihan "Sign Up" . Ada 2 pilihan pembuatan akun: Bisa pakai akun facebook yang udah kita punya, atau masukkan alamat email beserta password yang telah kita tentukan. Pilih yang nyaman aja. 




Nah, supaya bisa dapet tambahan diskon / kredit saya buka link untuk daftarnya dari referral orang lain. lumayannnn banget dapet diskon 350rban dan langsung bisa dipake pada saat pemesanan pertama. Kalian juga bisa kok, klik link ini ya untuk dapat diskon perdana sampe 350ribu

3. Isi biodata air bnb

Jadi nih, nggak hanya kita sebagai penyewa kamar yang bisa memberi review. Tapi, orang yang mau nyewain kamar juga akan melihat review kita secara personal. Iyalah... dia pasti worry juga kalo nyewain hunian ke orang yang nggak tepat, kalo nanti propertinya dirusak atau ternyata yang nyewa kriminal gimana cobaaa... Minimal kita isi foto diri, jangan sampai blank. 

4. Kirim pesan (chat) ke pemilik penginapan

Fyi, penginapan yang bagus dan harga murah biasanya sudah full booked dari jauh-jauh hari. Kalo kita nggak cepet-cepet booking bisa langsung di embat sama orang lain

Salah satu fasilitas yang enak dari air bnb adalah kita bisa kirim pesan langsung ke empunya penginapan. Saya kemudian kirim pesan ke Lucy yang punya apartemen untuk ngecek apakah di tanggal tersebut kamarnya avail atau nggak. Dan juga make sure kebutuhan kamar yang saya inginkan. Jangan sampe nanti kita udah booked ehhhh tiba-tiba kamarnya nggak avail lalu di cancel sama pemilik penginapan





5. Booking penginapan

Please note ada hal-hal yang harus kita perhatikan dan baca sebelum mulai booking. 

1. Guest capacity
Biasanya, mereka akan mencantumkan maksimal jumlah orang untuk dalam satu penginapan. 
Misalnya, valid for 2 person. Jika kemudian kita bawa jumlah orangnya lebih dari dua, akan dikenakan tambahan sejumlah uang yang juga sudah di sebutkan di deskripsi penginapan

2. Biaya kebersihan
Jadi, ada apartemen yang men-charge biaya kebersihan. Ini bukan berarti tiap hari kamar kita akan dibersihkan dan dirapiin sepreinya kayak di hotel ya... tapi sebelum kita tempati kamar akan di bersihkan, dan mereka juga akan bersihin kamar setelah kita pulang
Biaya-nya beda-beda tergantung masing-masing penginapan





3. Ketentuan pembatalan
Setiap penginapan bisa punya ketentuan berbeda untuk hal ini. Ada yang strick, moderate, dan flexible. 
Jadi ada penginapan yang strick banget dimana kita akan dikenakan 70 persen charge kalo tiba-tiba batalin nginep 3 hari sebelumnya. So, baca baik-baik ketentuan ini ya.

4. Fasilitas kamar
Nah ini dia. Cek baik-baik apakah fasilitas kamar yang ada di deskripsi penginapan sesuai dengan kebutuhan. Buat yang mau traveling bareng anak, perhatikan juga bagian "suitable for family" atau "family friendly". Fasilitas lain seperti kitchen, ac, wifi, tv juga perlu ditilik. 

5. Akses
Ciri khas nya orang indonesia (apalagi kalo di kota-kota besar macam jabodetabek) adalah nggak suka jalan jauh. Karena bis bisa dengan mudah berenti di mana aja, plussss ada becak, bajaj, ojek yang bisa berenti persis di depan rumah.

Tapi, di luar negri apalagi kota-kota metropolis macam singapore atau seoul, kalo mau naik kendaraan umum ya kudu jalan kaki dulu ke stasiunnya. 

Kita bisa cek "map" yang ada di air bnb atau buka google map seberapa jauh bakal jalan kaki ke stasiun. Yang paling mudah adalah kita baca-in review-review tamu yang sudah pernah menginap disana. Mostly salah satu poin penilaian dari turis adalah soal akses. 

Setelah kita cocok sama sebuah penginapan, kemudian kita isi detail formulir pemesanan. Termasuk tanggal menginap, dan jumlah tamu

kalau ada request-request tertentu juga di cantumkan. Kalau saya sih menjelaskan akan travelling bersama dengan keluarga, membawa anak kecil, sehingga membutuhkan kompor, rice cooker dan microwave. 

6. Pembayaran

Sampai Maret 2017 saat saya booking, pembayaran cuma bisa pakai credit card. Kalo nggak punya credit card, ya bikin dulu, atau pinjem punya orang.

INGAT!!! AIR BNB CHARGE DIRECTLY. Maksudnyaaaaa? Jadi nih, saya booking bulan maret, bulan april sudah masuk ke tagihan kartu kredit saya. Waduh... padahal nginep nya juga masih 7 bulan lagi. Alhasil, tagihan tetap langsung saya bayar. Namun, uang kita masih di secure sama kartu kreditnya, baru akan di setor ke rekening pemilik penginapan setelah kita nginep.

Terus gimana kalo kita ga jadi nginep tapi tagihan kartu kredit sudah dibayarkan? Ya nanti uang kita akan kembali ke rekening kartu kredit kita. Atau dengan kata lain di kartu kredit kita ada depositnya. 

Oh iya, jangan mau juga kalo diminta buat transfer langsung ke rekening yang punya penginapan. It's a big no no. Ataupun transfer ke nomor rekening lain. Karena metode pembayaran memang hanya masukin kartu kredit dan prosesnya sudah otomatis by sistem. Air bnb tidak akan mengirimkan email terkait pembayaran atau transfer ke rekening tertentu. Kalau ada email tersebut double cek dulu, khawatirnya penipuan. Karena teman saya pernah cerita kalo dia  hampir kena "fraud". Dapat  email dari alamat yang belakangnya @airbnb untuk mentransfer sejumlah uang buat pembayaran penginapannya. Untung dia googling dulu dan memang banyak cerita2 seperti itu.

7. Reminder
Sebulan sebelum menginap, saya kirim message lg ngingetin Lucy kalau bulan depan saya jadi ke Seoul dan jangan sampe tiba-tiba dia meng-cancel apartemennya. Secara saya sama sekali nggak punya back up plan. Kan kalo waktu makin dekat kita makin susah cari alternatif penginapan lain yang lokasinya strategis, kamarnya luas, dan harganya bersahabat.  Sekalian juga ngingetin kalo saya butuh stove, microwave dan rice cooker

PENGALAMAN MENGINAP

Thanks God, Lucy pemilik penginapan saya sangat kooperatif dan informatif. Selesai transaksi, dia langsung mengirimkan chat tentang gimana cara ke apartemennya dengan cukup detail beserta perkiraan harganya. Dia juga mention kalo bawaan banyak mending naik bus atau taxi aja karena kalo pakai kereta (subway) dari turun kereta ke pintu exit nya harus naik tangga.

Karena udah diinfo begini, ya akhirnya saya pilih naik bis aja. Biayanya 15.000 won per orang, anak kecil dibawah 5 tahun free. Kami naik bis nomor 5009 dari depan gate 10. Sudah ada loket di depannya untuk beli karcis

Turun bis... kita clueless gituuuu. Ini jalannya kemana ya? mau nelpon juga bingung lha saya cuma punya nomor telp, tapi kan sim card nya masih nomor indonesia, roamingnya pasti mahal banget. Padahal sebenernya alamatnya lumayan lengkap sih, cuma ya tetep aja bingung ya booo jalannya harus ke kanan atau ke kiri. Nanya orang juga mereka ga bisa ngomong inggris mana suhu lagi dingin banget semriwinggggg

Setelah muter-muter ga jelas sambil geret-geret koper persis turis nyasar, akhirnya...ketemu! Yeay! 




Oh iya, seminggu sebelum saya berangkat, lucy kirim chat via air bnb menanyakan 4 digit angkay buat password pintu kamar saya. Hebat yes... pintu nya aja disana udah digital hehhee #norakmodeon.

Saya dan keluarga disambut oleh suami-nya Lucy dan Jay (entah saudara atau asistennya) dan dikasi general brief mengenai do and dont's selama menginap di apartemennya). Jay superrr duper informatif. Kami dijelasin detail cara nyalain heater, pake kompor listrik, buka pintu yang digital ( pintunya ala-ala kode the matrix. langsung merasa super ndesoooo hahaha)

Surprisingly, apartemen kami bersihhh banget banget banget. Lebih bersih dari gambar yang ada di iklan air bnb. Fully furnish dengan furnitur ikea warna putih. Begini deh bentukannya





Dua kasur ukuran queen yang cukup besar. Saya, Airen, sama gendhis aja muat satu kasur. 

Karena suhu lagi dingin, ternyata di lantai dilengkapi heater yang bikin anget

Smart TV lengkap, terutama ada channel anak-anaknya yang bikin gendhis kegirangan




Dapur lengkaaaaaaap! As we requested dan as we wish. Ada rice cooker (yeay bisa masak nasiiii), kompor listrik, kulkas dan microwave.





Kamar mandi, meskipun kecil tapi ada air panas dan bathtubnya. Gendhis super happyyyy minta mandi melulu.




Untuk lokasi, lumayan strategis. Jalan kaki beberapa langkah udah sampe supermarket. Dan meskipun kami tiap malem pulang jam 11 malam, itu supermarket masih buka. Supermarket besar ya, bukan semacam 7/11 atau CU25. Untuk ke subway station memakan waktu kira-kira 7 menitan jalan kaki. Sejalan dengan arah ke station, ada play park yang dilengkapi dengan mainan anak-anak seperti slide, kuda-kuda an, dan enjot2an. Waaaah kalo pagi pas mau berangkat jalan-jalan udah pasti gendhis minta mampir buat main sebentar

Menurut saya,  apartemen Lucy ini recommended buat pasangan muda atau keluarga muda yang liburan ke Seoul. Kalaupun bawa anak HARUS pake stroller khusus travelling yang ringan dan gampang dilipet. 

Tapiiii saya sangat nggak rekomen buat yang ngajak ortu sepuh atau bawa stroller peg perego yang beratnya 9kg utk nginep di apartemen ini.

Why??? 
buat yang self-travelling kayak saya (nggak ikutan paket tour), mostly kemana-mana akan naik subway. Sayangnya, untuk masuk dan keluar station di pintu yang ke arah rumah lucy  berupa tangga manual, nggak ada tangga jalan (eskalator)nya. Dan anak tangganya lumayan banyak bikin betis rasanya pengen copot. 

Nggak tega deh oma-opa harus nanjak tangga. Karena kemarin lihat oma-oma naik tangga kesusahan banget dan pegangan kenceng ke pembatas, plus... naiknya satu step-satu step.  

Kalo ditambah dengan nenteng stroller yang berat, waduhhh selamat menikmati aja deh. Saya nenteng tas belanjaan aja rasanya tangan kram. Tiap lewat tangga pasti gendhis saya suruh jalan sendiri, gak sanggup boooo kalo ngegendong. nyerah deh sayahhh.

Based on pengalaman, menurut saya nginep via airbnb rekomended kok buat dicoba. Yang terpenting kita jeli dan detail sebelum memesan. Atau pilih penginapan yang memiliki reputasi "super host" dengan review bagus dan banyak. 

jangan lupa, biar dapet diskon di pemesanan pertama, bikin akun air bnb nya dari link ini aja ya. Diskonnya lumayan bangetttttt