Thursday, February 16, 2017

Kontemplasi - Resolusi : Ready for 2017

Mau cerita... masa' tadi sore di stasiun saya nangis 😭😒 Untung duduknya di pojokan, ketutupan tong sampah. Jadinya nggak kelihatan orang... kalo nggak kan sayah maluuu dikiranya abis diapain gitu πŸ˜…
................

Rasanya saya punya banyak cerita buat ditulis di blog ini, tapi kok skip banget ya. Belum sempet-sempet ketulis. Padahal list topik yang pengen diceritain udah ada segambreng di kepala. Hahaha! *salam manis dari emak-emak rungsing banyak mau, tapi implementasinya cuma sampe tahap niat*

.............

Time flies... perasaan baru kemaren curhat kalo akhirnya saya berhasil lulus S2 dan balik ngantor lagi di bulan september, ehhh tiba-tiba sekarang udah ketemu sama bulan februari aja nih! Mana cerita hidup september 2016 sampe januari 2017??? (selain nyeritain business trip tentunya :p)

Eniwey busway, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya di akhir tahun saya kerap flashback untuk ngelihat mimpi apa yang saya punya di awal tahun, dan bagaimana pencapaiannya di akhir tahun. Serta mimpi-mimpi apa lagi yang saya ingin raih di tahun berikutnya

Alhamdulillah banget ngetttt, tahun 2016 ini buanyaaaak berkah didapat untuk keluarga kecil saya. Deretan wishlist  berhasil saya coret satu per satu memberikan rasa happy sekaligus haru dalam setiap coretannya. Karena jujur aja hal tersebut nggak mudah, Rasanya pengen teriak wooohooooo yeah, we did it! 

Setelah di 2015 sampai pertengahan 2016 say adan airen empot-empotan berhemat, pinjem sana-sini, menahan hawa nafsu buat belanja dan jajan-jajan tersier. Akhirnya "BOOM!!" rumah toples gula kami jadi, dan kami  sangat suka sama hasilnya. Meskipun kelihatannya sederhana dan belum sempurna, tapi buat kami ini mewah benerrr. Gak nyangka bisa punya rumah sendiri, apalagi banyak yang bilang design nya bagus dan rapi. Saat di awal, kalo hitung punya hitung, tabungan kami nggak akan cukup, pinjaman bank juga nggak bisa mengcover semuanya. Tapi ternyata kalkulator kami sama kalkulator tuhan berbeda... Alhamdulillah rumah kami selesai, dan perlahan satu demi satu pinjaman bisa terbayarkan. Meski saya nggak gajian sampe 15 tahun kedepan... hahaha nikmatin aja dehhh. 

Mimpi dapet beasiswa, cuti ngantor biar bisa berhari-hari pelukan sama gendhis dan terhindar dari office politics plus bos galak pun kesampaian. Subhanallah, setelah bertempur selama hampir setahun ( which is sebenernya seriusnya di 6 bulan terakhir) saya berhasil lulus S2, dapat nilai thesis A, dan Cumlaude! MasyaAllah beneran GAK NYANGKA! Itu thesis bisa kelar tepat waktu aja udah bersyukur bangetttts. 

Terima kasihhhhh tak terhingga buat pembimbing saya Pak Irwansyah yang benar-benar membimbing dengan tulus dan gigih. Perjuangan banget juga kayaknya buat beliau punya mahasiswa bimbingan kayak saya yang sering nggak nyandak, hahaha. 

salah satu percakapan yang sering terjadi di sesi bimbingan:
Pak Ir : jadi, ... bla bla bla.. menurut kamu gimana?
Saya   : *melongo* *garuk2kepala* saya harus banyak baca            
lagi pak...

Berkat beliau saya jadi mengerti dan berproses bagaimana sebenar-benarnya membuat sebuah penelitian. Bahkan sampai saya sudah lulus pun beliau masih meng-encourage untuk tetap melakukan penelitian. *salim* *saya time out dulu ya pakkk.. hahaha* Karena beliau jugalah saya beruntung sekali bisa ikut seminar internasional dan kemudian hasilnya masuk ke dalam jurnal yang terindeks SCOPUS. Amazing! 

Berkah lain yang di dapat adalah saya dan airen sama-sama dapat promosi di kantor πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰. Bulan lalu saya sudah resmi di lantik doakan semoga amanah dan tetap lurussss lempeng di jalan yang benar ya. Posisi saya yang baru ini akan memberikan kesempatan untuk dapat mengunjungi destinasi-destinasi cuantiiiiik di seluruh penjuru indonesia. Which is something that i really wish for, and one of the main reason why i choose to work in this institution. Dear Labuan Bajo, Wakatobi, Raja Ampat, Sabang, Morotai, Tanjung Puting, Batam-Bintan... semoga saya bisa segera mengunjungimu yaaaaaaa😍😍😍😍 (ternyata, di team saya, cuma saya seorang yang belum pernah ke tempat-tempat keren itu, maklumlah sebelumnya kan.... *yaudahlah* *masalalu* *jangandibahas* *baper*)

Nikmat lain yang juga di dapat adalah... ini nih yang bikin saya nangis di stasiun. Di postingan tentang mimpi ini (baca deh), saya pernah bilang kalau saya mau berangkatin ayah dan mama mertua umroh. Waktu itu masih dalam tahap niat. Niat saya sudah kuat, tapi saya juga menyadari bahwa saya sama airen baru saja abis-abisan buat bayar keperluan bangun rumah. Kalau dihitung dari sisa-sisa gaji kami juga rasanya harus nabung beberapa tahun lagi. 

Kemudian saya memutuskan untuk bismillah aja deh, kalau niatnya baik insyaAllah dimudahkan. Mamer juga sempet curhat kalau setiap habis shalat satu yang beliau minta sama Allah adalah supaya bisa berkunjung ke tanah suci sebelum wafat. Gimana hati nggak "maknyessss.. jleb" dengernya ya. Hal tersebut bikin saya merefleksi diri, bahwa orang tua saya sudah sangat mulia, rasanya mereka willing untuk memberikan segalanya bagi kami. Mereka selalu saya repotin apalagi untuk urusan menjaga gendhis, lalu apa yang sudah saya berikan kepada mereka?

Di akhir 2016 saya nekad untuk mendaftarkan mereka berbekal simpanan kas dari mommaergo. Karena saya berfikir memang harus ada "kick off" dulu, karena kalo cuma sekedar niat nggak dilaksanakan ya... akan selamanya jadi niat aja. Saya ambillah paket umrah yang pembayarannya bisa fleksibel. Jadi dp dulu 3,5jt per orang, bayarnya lalu dicicil.. berapapun dan ga ada batasan waktu (ini sistemnya kayak nabung sih, cuma lebih terpacu aja kan ya... karena tujuannya sudah sangat jelas). Kalau nanti tabungan tercukupi, bisa langsung didaftarkan namanya untuk kuota umroh. 

Sekali lagi, matematika tuhan memang beda sama matematika manusia. Kun Fa Ya Kun (apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah Dia). Kalau dalam hitungan saya mungkin paling cepet baru tahun 2018 bisa terlunasi, tapi Subhanallah tuhan maha baik, ternyata saya bisa melunasinya di awal tahun 2017 ini. Tadi sore sepulang kantor, saya duduk di kursi stasiun sambil menunggu hujan reda, lalu transfer via mbanking. Sekali transfer, dan langsung saya lunasi semuanya.  Selesai transfer kemudian nangis... saya nggak nyangka bisa secepat itu dana terkumpul. Dan dana tersebut semuanya dari hasil usaha saya berjualan online. Bener-bener pure dari mommaergo. Man Jadda Wa Jada (Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil). Terima kasih Ya Allah, akhirnya saya bisa juga berangkatin orang tua saya umrah. Saya tau Mama sama Ayah pengeeeen banget melihat Ka'bah dan beribadah di tanah suci. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan ini dapat membahagiakan hati mereka. Saya sendiri pun juga kepingin ke tanah suci. huhuhu....mudah-mudahan saya juga bisa kesana ya *mewek lagiiii* 

Postingan ini sama sekali bukan untuk riya, tapi sebagai pengingat untuk diri saya, bahwa tuhan udah kasih berkah yang luarrr biasa banyak kepada saya dan keluarga kecil saya. Sehingga saya harus selalu bersyukur, berbuat baik, dan shalatnya jangan sampai skip. Maka, nikmat mana lagi yang kamu dustakan? Jujur, saya punya pe er berat sebagai seorang istri yang baik di mata Allah. Saya belum tau jalan keluarnya, tapi saya selalu berdoa semoga suatu hari suami saya mendapatkan hidayah, karena jika bukan dirinya, lantas siapa yang akan mendoakan saya dan anak-anak? *mewek part 2* 

just finish reading this article, eh terus nangis lagiii...
https://rumaysho.com/704-status-perkawinan-dengan-pria-yang-tidak-shalat.html

On my very own understanding, (ini diluar dari bahasan tentang kewajiban shalat menurut kitab suci al-qur'an which is un-debatable yaaa..) buat saya, kenapa sih kita harus shalat? Karena shalat itu berfungsi untuk mengingatkan seseorang bahwa ada sebuah kekuatan maha besar yang mengendalikan segala sesuatu di dunia ini. Jadi, pas lagi shalat ada "alarm" di diri kita untuk sejenak merefleksikan apa aja sih yang barusan atau kemarin kita lakukan? baik atau nggak? apa yang kita pengen? Lalu kenapa shalatnya 5 waktu, ya supaya kita selalu diingetin bahwa Allah itu ada, jadi kita akan "teringat" untuk menjaga perilaku kita. Dan berdoa untuk segala kebaikan yang diharapkan. Iya nggak siiih? 

Ketika sujud terakhir sebelum tahiyat akhir, dan setelah selesai mengucap salam... pasti kita akan berdoa. Berdoa untuk mimpi dan harapan yang sedang kita perjuangkan agar tercapai, mendoakan kedua orang tua agar sehat, panjang umur dan bahagia, mendoakan gendhis dan airen agar selalu sehat, selalu dalam lindungan Allah dalam setiap langkah yang diambil, panjang umur, banyak rezeki, serta bahagia selalu. Lalu... siapa kah yang akan mendoakan saya?  *mewek part 3* *ini kok gloomy banget ya, mungkin saya lagi PMS*

Oh iya, saya percaya semua berkah yang kami dapat tersebut dapat terwujud tidak lain juga karena support dan DOA KEDUA ORANG TUA kami. Ya orang tua saya, juga orang tua Airen. Tiap kali saya curhat, mempertanyakan diri apakah mampu, apakah bisa? mereka selalu menjawab insyaAllah bisaaaaa! 

Sekarang, di 2017... harapan-harapan baru kembali saya pupuk. Apa aja ya resolusi 2017 saya?

1. Saya pengen supaya online shop saya bisa lebih berkembang, barang yang dijual semakin beragam (punya line khusus buat asi-mpasi), home decor, dll. Saya ingin memberdayakan lebih banyak orang sekitar saya. Alhamdulillah so far adik, tetangga, sepupu saya bisa dapat tambahan uang jajan dan tabungan. Juga udah bisa bantu home industry kecil-kecilan. 

2. Saya berharap bisa dapat beasiswa untuk sekolah di luar negri. Ga usah lama-lama dan ga usah yang susah-susah. Kelas bahasa aja, 3 - 6 bulan, atau short course marketing communication. Bisa ajak Gendhis sama Airen. 

3. Saya sama Airen bisa umroh, atau bahkan daftar haji sekalian πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰

4. Pengen dekor-dekor, hias-hias, cantik-cantikin rumah-toples gula kami

5. Pengen nurunin berat badaaaannn 😭😭😭😭😭 semoga bisa ya tuhannnn!!!!! 

6. InsyaAllah program punya anak ke 2. Aminnnnnn 😘😘😍😘 (lah, baru juga diturunin beratnya, pasti bakal naik lagi πŸ˜‚πŸ˜‚)

7. Oh iya, semoga tahun ini bisa mulai mendesign blog supaya lebih rapi dan cantik, kayak punya blogger-blogger kece diluar sana. Bisa konsisten nulis dan posting apapun yang saya suka

8. Bisa jalan-jalan ke Jepang! sama Gendhis, Airen dan cumil (menepati janji saya sama cumil, sehingga dia bisa jadi nanny plus tukang fotoπŸ˜‚πŸ˜‚) Amin bangetttt ya Allah. 

9. Bisa ke Labuan Bajo, Raja Ampat, Morotai, Derawan dan Sabang 😍😍😍. Aminnnn! 

Semoga saya dan keluarga besar diberikan umur panjang, kesehatan, rezeki yang berlimpah dan kebahagiaan. Aminnnn. sehingga segala wish-list dan to-do list diatas bisa terkabul. 

Thursday, February 9, 2017

Review Training Pants Gendhis

CERITA TRAINING PANTS

Review training pants Gendhis




Ketika usia gendhis 1 tahun, saya mulai browsing-browsing mengenai toilet training dan justru turn out ke kegiatan yang paling disukai semua wanita yaitu.... belanja!

"when i'm sad i do shopping, when i'm happy i do shopping too"

Iya, jadi punya alasan buat shopping printilan bayi yaitu training pants. 

Awalnya nggak ngerti juga sih toilet training itu idealnya seperti apa. Bahkan saya juga baru bahwa ternyata di dunia ini ada sebuah benda bernama "training pants". Setelah browsing-browsing akhirnya paham juga, apa itu training pants. 

Emang, Apa sih training pants?
Itu loooh... celana dalam dengan lapisan handuk di dalamnya sehingga bisa menyerap air pipis yang keluar. 

Kenapa mesti pake training pants?

Tujuan utama adalah sebagai bagian dari mengajarkan anak bahwa "kalo ngompol (pipis di celana) itu bikin celananya basah". Anak akan merasakan atau memegang celana-nya yang basah "celana basah itu nggak enak, jadiii... kalau pipis sebaiknya di toilet dan celananya dibuka"

Pemakaian training pants membantu emak-emak rungsing supaya jikalau anak kebobolan ngompol di celana, emak terhindar dari pekerjaan tambahan yaitu mengepel ompol anak yang berceceran huhuhu... #lap keringet. Walaupun training pants basah kena ompol, tapi sebagian ompolnya akan tertampung oleh handuk yang ada di celana, jadi nggak belepotan

APA BEDANYA SAMA CLODI, yah?

kalo clodi, biasanya bagian luar terbuat dari bahan yang tahan air, jadi  ompol sama sekali nggak tembus dan insertnya yang berlapis-lapis membuat clodi bisa dipakai sampai beberapa kali anak mengompol.

Sedangkan training pants, hanya untuk sekali anak ngompol, selanjutnya harus diganti karena sudah basah. 

Berikut adalah review dari training pants yang gendhis punya

Merk Sassy

Ini saya beli waktu gendhis usia 1 tahun lebih, karena planning mau start toilet training.

Belinya di babyshop kesayangan pas pulang kantor. 

Performa nya so-so aja. Lapisan handuknya hanya selapis, kelembutan handuk biasa aja, kalo pipisnya lg banyak tetep bisa luber ke lantai. Ada size s/m/l. Karena nggak terlalu tebel, jadi kalo pas di cuci bisa cepet kering. Tapinya kalo pas kering kayak abis di jemur, rasanya kok jadi kaku gitu ya... 

Belakangan gendhis protes karena ban bagian paha ada karet yang bikin paha- montoks nya kejepit. Jadi dipensiunin deh trainingpants nya

Merk Carter

Performanya mirip dengan Sassy, 
waktu itu saya beli langsung yang size 3T atas nama efisiensi supaya bisa kepake lebih lama, jadi cost per usage nya lebih murah 😜. Lapisan handuk di belakangnya lebih panjang, cuma kalo pas kering kaku-nya juga seperti Sassy. Jeleknya, karet di bagian paha nggak dilapis lagi, jadi kelihatan dari luar. Dan bagi yang punya anak ber paha ginuk-ginuk kayak roti sobek jelas nggak nyaman karena karetnya bisa nyeplak
Yang saya suka dari carter adalah motif dan warnanya cerah ceria lucuk!

Merk Cuddle Me

Ini merk terakhir yang gendhis cobain. Dan menjadi training pants favorit. Awalnya cuma punya 3, trus beli 3 lagi buat spare di rumah nyokap. jadi punya 6pcs deh hehe. 

Training pants ini bahan handuknya lebih lembuuuut dibanding dua merk sebelumnya. Dalam kondisi kering pun nggak kasar dan nggak kaku. Lapisan handuknya lebih tebal, kalau kita raba kayak ada bunyi plastik kresek-kresek di dalamnya. Hal itu bikin performa dan daya serapnya maksimal meskipun kalo pas si kecil pipis tetap terasa basah. At least ngompolnya nggak sampai meluber luber di lantai nambah pe er beberes emaknya. 

Udah gitu, fitur lain yang saya suka adalah adanya kancing karet di bagian atas untuk adjustment pinggang bayi, jadi celananya bisa di sesuaikan dengan ukuran pinggang bayi... nggak akan kesempitan atau kedodoran. Kecuali si kecil nduttts bingit kali ya... 

Oh iya, dari segi size, cutting cuddle me termasuk besar. Punya 2 pilihan size yaitu s/m dan l/xl. di bagian paha, cuddle me lubangnya lebih besar. cocok untuk baby yang punya paha montoks minta di gigit. Karetnya pun lebar dan dilapis kain katun, jadi nggak bikin lecet. 



In summary, sebenernya mau merk apapun sama aja sih, karena fungsi nya sebenarnya adalah sebagai transisi dari diapers ke celana dalam biasa. 

So, that's all review Training Pants dari Ibun-nya Guwaw. Semoga memberikan sedikit pencerahan buat mommies semua yang lagi planning buat toilet training, sekalian ide shopping "alat tempurnya". Happy shopping.... hahahaha *racunnnnn*