Wednesday, September 7, 2016

Jalan - Jalan Keluarga Ke Singapura - Part 1 ( Get Ready and Day One)


Horeeee... Akhirnya saat yang dinanti tiba juga
Let's pack our bag, get ready aaaaaaand go!

Kayaknya udah lamaaaaa banget gak liburan semenjak rempong sama thesis dan segambreng revisi. Bahkan lebaran kemarin pun kita skip mudik. Huhuhu...hampa rasanya. 

Jadi, sebagai kompensasinya setelah thesis beres dan ada jeda waktu sebelum beberapa minggu kedepan saya akan balik masuk ke "hell-o-ffice" lagi (OH NO! Dua tahun kok rasanya sekejap mata banget, kayaknya baru kemaren posting cerita ini. Honestly, saya masih belum siap untuk kembali jadi emak-emak kantoran. Hidup saya sebagai mahasiswa yang sedang cuti tugas belajar sembari ngasuh anak sambil mengelola online shop itu surgaaaaaaaa banget 😘😘😘)

Well, life goes on... perjuangan keras selama beberapa bulan kemarin perlu di appreciate dan dikasih reward berupa jalan-jalan bersama ayah daddy dan gendhis guwaw tercinta




--PERSIAPAN--

Jujur aja, ini persiapannya mepet banget! Rencana jalan-jalan mah emang udah dari akhir semester lalu dikumandangkan, tapi baru bisa full serius dipikirin sekitar dua minggu lalu. Awalnya pengen berangkat akhir agustus, tapi ternyata di dua minggu terakhir ada acara besar dalam hidup yang nggak boleh di skip, yaitu pertama ada konfrensi jurnal internasional (widih... keren ya bo! padahal bulan ada yang mewek-mewek tuhh karena ngerasa gak mampu menyelesaikan tesis, hahaha) dan yang kedua adalah wisuda (ya iyalahhh masa' udah drama-drama pas wisuda nggak ikut... kan syedih). 

Setelah gonta ganti tanggal, dan Pak Suami sudah meng-oke kan untuk ambil cuti, yang penting nggak di tanggal 15 agustus, akhirnya diputuskan perjalanan kami dilakukan tanggal 10 sampai 14 agustus 2015

Niat hati, mau ambisius mengunjungi tiga negara sekaligus yaitu singapura, malaysia, dan thailand. Tapi... kemudian pupus karena saya tau diri sebab budget di tabungan sama jatah cuti Ayah Daddy nggak mendukung hihihi

BELI TIKET PESAWAT

Selanjutnya, saya pun membooking tiket pesawat via Traveloka. Gampang bangeeet bookingnya. Tinggal klik klik ikutin petunjuknya, lalu pilih penerbangan yang kita mau. Kemudian bayar. Selesai deh. Harga tiket pesawat ke luar negeri juga sudah termasuk Airport Tax. Jadi kita nggak perlu lagi ngeluarin 150rb per-orang pada saat check in. 

Karena gendhis usianya sudah diatas 3 tahun, jadi beli tiketnya buat 3 orang. Lumayan yesss pengeluarannya. Saran saya, kalo emang udah rencana mau jalan-jalan, better beli tiket jauh-jauh hari, apalagi kalo pas promo. Bisa dapet yang murce!





BOOKING PENGINAPAN

Nah, ini nih...
Saya sampe survey serius buat nyari penginapan selama 3 hari berturut-turut. Standart nya emak-emak banyak mau... pengen yang murah tapi bagus. Kemudian saya terdampar di blog jalanjajansingapura, eh ternyata... Mbak Darling yang berdomisili di Singapora bisa bantuin juga untuk cari penginapan di Singapura dengan rate di bawah Agoda! Jadi, kita pilih deh tuh penginapan-penginapan yang kita incer dan lihat review serta rate-nya di Agoda, lalu minta tolong ke Mbak Darling untuk bookingkan.  Nah setelah itu, beliau akan kirim bukti bookingannya ke email kita. Setelah kita terima emailnya, baru deh transfer via rek mandiri or bca ke rekening beliau. Untuk rate SGDnya, bisa lihat di web bank mandiri or bca yang berlaku saat itu. 

Oh iya.. untuk diingat juga, kalau web online booking macam Agoda.com atau Booking.com harganya belum termasuk tax dan service charge, jadi walaupun kelihatannya lebih murah tapi kalo udah di tambahkan tax 7% dan service charge 10% jadi tambah mihil.... 

Setelah di timbang-timbang, cek harga sana-sini, ternyata memang memesan via Mbak Darling lebih hemat. 

Awalnya, saya agak galau apakah mau pesan hostel (dengan kamar private room dan pasti lebih murah dibanding harga nginep di hotel). Atau menginap di budget hotel aja. Saya juga sempet ngincer 5 footway inn hostel karena harga yang reasonable dan cukup bagus reviewnya. 

Berikut ada beberapa point yang jadi pertimbangan saya: 

1. Hostel tidak memiliki kamar mandi di dalam ruangan, tetapi biasanya kamar mandi dipakai sharing gantian sesama tamu hostel. Nah, Gendhis ituuuuu kalo mandi pasti pake drama teriak-teriak terutama kalau kepalanya saya guyur dengan air. Teriakan doi maut banget kencengnyaaaa, khawatir bisa bikin geger satu hostel. selain itu, mandi nya pun pasti nggak bisa lama-lama karena kan gantian dengan tamu lain, sedangkan Gendhis kalo abis mandi harus ada ritual main air dulu biar pas dipakein baju lebih anteng dan happy takutnya penghuni lain bete karena kita kelamaan di kamar mandi. Plus, rempong juga kalo bolak balik harus keluar masuk kamar

2. Nggak semua hostel bisa terima anak kecil, dan kalau di hostel biayanya biasanya bukan per kamaf tapi per orang, dan anak kecil juga dihitung 1 bed

akhirnya, setelah dapat masukan juga kalau bawa anak kecil lebih baik di hotel saja, saya makin mantap buat nginep di budget hotel. 

Berikut adalah list yang saya dapat dari Mba Darling menggenai rekomendasi budget hotel yang dekat dengan MRT

List hotel budget di Singapura :

‘1. Fragrance bugis
‘2. 81 bugis
‘3. amaris bugis
‘4. beach hotel, bugis 
‘5. tai hoe, little india
‘6. Hotel 165, little india
‘7. asphodel, little india
‘8. marrison, bugis 
‘9. fragrance riverside, clarke quay
’10. 81 heritage, bugis 
’11. fragrance lavender 
’12. fragrance selegie, bugis (tp MRT nya Little India)
’13. 85 beach garden, bugis 
’14. claremont, little india
'15. Nuve hotel, bugis
’16. Jayleen 1918, clarke quay
'17. Santa grand lai chun yuen, chinatown
'18. Porcelain hotel, chinatown
’19. Santa Grand, Bugis
’20. Oxford Hotel, Bugis (dkt Bras Basah MRT)
’21. Boss Hotel, Lavender
’22. 81 Rochor, little india (dkt Rochor MRT)
'23. 81 dickson, little india (dkt Rochor MRT)
'24. Clover the Arts, clarke quay
’25. Sandpiper hotel, little india (dkt Rochor MRT)
’26. Rucksack inn @mackenzie (dkt mrt little india)

Dari list tersebut, yang termurah adalah nomor 4, 6, 13 dan 14. 

Lalu... bingung dong eikeeee... rasanya pengen cap cip cup aja, tapi takut salah pilih entar si Ayah bete 😢. 

"Favoritnya yang mana?" tanya saya kebingungan 
"Pilih aja Mba..."
"Haduh..." saya makin bingung
"85 Beach Garden Hotel" jawab Mba-nya.
"Oke.."

saya langsung ke TKP, lihat-lihat reviewnya di Agoda, TripAdvisor, Traveloka, Baca-bacain blog orang di sana , sini, situ (silakan klik untuk lihat reviewnya juga ya mom) bahkan sampe saya browsing juga pakai hastag di instagram biar lebih kelihatan wujudnya kayak apa. Wokelah, kayaknya lumayan recommended lalu cuss deh saya minta bookingin. 


"Yah bu... kamar standarnya habis, udah kebeli orang"
"Yaaahhhhh 😭😭😭😭 beneran mba?"
"Coba saya cek lagi ya..." nggak lama kemudian masuk chat lagi " Iya, sorry bu telat.. udah keambil orang, tadi last room juga soalnya..."

Hyaaaaaaa gimana doooong hiks hiks hiks *garuk-garuk tanah* kudu cari alternatif lain, padahal udah mager ngubek-ngubek agoda ataupun mbah google lagi. Sedangkan waktu keberangkatan makin mefettttt. 

Saya pun coba mencari alternatif lain yaitu Air B&B yang sering dijadikan andalan para traveller kalo mau mendapatkan penginapan murah dan bagus, tapi ternyata di spore harganya bahkan lebih mahal dari budget hotel dan nggak terlalu banyak pilihan kalo memang mau sewa sekamar doang. Kebanyakan mereka menyewakan satu unit apartemen dan harganya bikin geleng-geleng kepala, belum lagi lokasi yang kayaknya cukup PR buat ke MRT. 

Dulu, sekitar tahun 2009-an saya juga pernah mampir ke Spore setelah travelling dari Shanghai-Beijing dan nginep di Apartemen di daerah Lucky Plaza. Dulu mah kawasan ini masih lumayan ngetop hehehe... tapi sekarang kayaknya udah nggak terlalu populer yak. Nginepnya di Apartemen Mrs Lily, cukup rekomended karena kamarnya bersih dan transaksi pembayarannya gampang, bookingnya juga bisa via SMS (tapi itu dulu loh yaaaa...saya nggak tau kalo sekarang) list contact sewa apartemen bisa dilihat di www.sewaapartemenhariansingapura.com.  Ada nomornya mrs Lily juga, silakan telusuri dari atas kebawah yaaa hehehe. 

Karena masih penasaran sama hotel tersebut, saya minta bantuan Pak Suami buat cari-cari penginepan eh ternyata.... emang kalo rejeki nggak kemana ya, kamar standart room di 85 beach garden hotel via Booking.com masih available. Apa mungkin ada orang yang cancel ya. Langsung deh di booking daripada entar keabisan lagi. Kami pilihnya yang free cancelation, beda sekitar 4 dolar sama yang no cancel. Jaga-jaga aja kalo ntar plan nya berubah atau nemu yang lebih oke, bisa langsung di cancel. Untuk bisa melakukan booking via booking.com harus pakai kartu kredit ya, dan harga yang tertera belum include tax dan service charge. Harganya lumayan lbh mahal dibanding harga dari Mba Darling sebelumnya. hiks hiks tapi masih lebih terjangkau dibanding harus upgrade ke kamar twin yang beda 100 sgd lebih. 

Untuk menghindari kejadian udah sampe sana eh ternyata *tetoooot* kamarnya penuh atau bookingan-nya belum tercatat, saya kemudian mengkonfirmasi langsung ke hotelnya via email untuk menanyakan apakah bookingan saya sudah masuk dan tanggalnya sesuai pesanan. Email saya langsung dijawab "your reservation bla...bla...bla... is confirm" ahhh... tenanglah hati daku. 

Saya juga menanyakan clear direction ke hotel tersebut kalau dari changi naik MRT agar supaya sampe sana nggak clueless dan nggak terjadi perdebatan antara saya dan Ayah Daddy mengenai arah tujuan kaki ini harus melangkah. Iya... karena kalo lagi travelling hal yang bikin berantem adalah ketika saya nggak tau jalan tapi sotoy dan Ayah Daddy yang kekeuh nggak mau nanya ke orang tapi cuma modal melototin peta... dan berujung pada kejadian nyasar lalu saling salah-salahan nggak penting! Hahaha... tapi biasanya abis salah-salahan terus sayang-sayangan lagi siiihhh... ciehh 

(inget ya mommies, konfirmasi mengenai bookingan kita ke hotel dan tanya clear direction adalah hal yang wajib dilakukan... kecuali kalo udah ada yang ngurusin atau kita udah tau persis lokasi penginapannya)

BELI TIKET ATRAKSI WISATA

Berhubung saya sudah punya wishlist tempat-tempat komersial yang mau dikunjungi selama di Singapore plus disesuaikan dengan rancangan itinerary, perburuan selanjutnya adalah mencari tiket masuk ke Atraksi. 

Pak Suami pun berbaik hati untuk berniat membeli tiket via travel agent dengan jasa tour yang lokasinya nggak jauh dari kantornya di daerah warung buncit-pejaten gitu. Tapiiii ternyata doi sibuk bingittttts! Jadilah akhirnya saya kasak kusuk depan laptop lagi

Ternyata, mencari tiket masuk ke dalam atraksi wisata di Singapura nggak susah kok! Sekali googling juga dapet.

Kenapa sih harus repot-repot beli tiket disini? 
Nggak bisa entar aja pas di depan tempat wisatanya ya? 

Let me explain. Sebagai emak-emak yang budget terbatas tapi banyak mau, motto hidup adalah kalo bisa dapet lebih murah dan praktis ngapain harus bayar mahal pake ngantri? Hehehe... Jadi, harga tiket di travel agent ataupun sentra penjualan tiket atraksi online ini lebih murah dibandingkan kalo beli on the spot, selain itu beli langsung di loket juga kan harus mengantri, apalagi pas peak season wiiih antrinya mengular panjaaaaang dalam cuaca yang cukup panas. Kemarin pas saya berangkat aja padahal bukan peak season, mau beli tiket singapore zoo maupun Universal Studio Singapore (USS) antriannya lumayan bikin manyun. 

Untuk pembelian online secara resmi, bisa melalui web www.rwsentosa.com  yang memang dikhususkan buat pasar Indonesia (Kadang kalo lagi hoki, suka ada promo special price untuk dua atraksi atau beli tiket atraksi dapat voucher makan dan shopping). Kalau saya, akhirnya kemarin beli via www.liburankeren.com. Karena udah sempat banding-bandingin dengan lapak yang sama di sebelah-sebelah, web ini paling murah, beda beberapa puluh ribu dari penyedia jasa sejenis. Prosesnya? Gampang!. Tinggal cari atraksi yang diinginkan (harga yang tertera di web sudah termasuk tax), lalu klik beli. Pembayarannya bisa via kredit card maupun transfer manual. Saya membayar via mbanking. Selang sepuluh menit langsung dapet email tiket masuk atraksi. Yeay! Enaknya lagi... bisa langsung masuk tanpa perlu nuker-nukerin tiket segala, khusus di Singapore Zoo kita mesti scan barcode di mesin yang telah disiapkan, buat dapetin tiket fisiknya. Tapi itu pun, prosesnya cepet banget nggak sampe semenit!

For info, saat pembelian tiket ini, gendhis usia-nya 3,5 tahun. Untuk masuk ke Universal Studio Singapore (USS) dan S.E.A Aquarium mulai usia 4 tahun harus beli tiket. Nah, karena gendhis belum 4 tahun masih grateeeyyss deh! Kalo menurut saya, 3,5th usia yang ideal sih... karena disamping free, anaknya juga udah ngerti klo diajak jalan-jalan. Selain kedua atraksi diatas, atraksi lainnya seperti singapore zoo,  night safari, dll mensyaratkan minumum pembelian tiket di usia 3 tahun. Jadi, buat ke Singapore Zoo saya beli tiket 3 pax. 




TRANSPORTASI

Plan-nya, kami selama disana wara wiri mau naik bis sama MRT. Saya pun udah chat Om @Desniar yang tiap tahun selalu berkunjung ke Singapore buat minjem kartu Ezlink nya. Karena kalau dihitung buat perjalanan selama 5 hari apabila beli tourist pass yang harganya sekitar 25 dolaran buat 3 hari, sisa 2 harinya lagi juga kudu nambah beli single trip. Ribet lah... Ezlink udah paling bener hehe. 

Namun, di hari H kita janjian buat gojek ternyata om Des berduka karena mertuanya berpulang dan beliau harus ke Tegal. Alhasil, sampai di Singapore saya beli 2 ezlink card baru. Harganya 12 dolar, dapat isi 7 dolar yang bisa dipakai dan 5 dolarnya buat deposit. Kalo kata bapak2 yang melayani, jumlah saldo minimum di ezlink card 3 dolar.    Gak papah lah, siapa tau tahun depan ada rejeki kesana lagi jadi bisa dipake... hehehe. Oh iya, untuk anak usia 7 tahun kebawah dengan tinggi minimal 90cm masih free. Tapi kalau usia dibawah 7 tahun dan tinggi udah diatas 90cm harus minta children pass biar bisa tetep gratis naik MRT. Children Pass bisa didapat di loket passenger service khusus di stasiun MRT yang biasanya banyak dilewati turis seperti Changi Airport, Bugis, Orchard, dan Marina Bay. 

Pas saya ukur, gendhis udah lebih dari 90cm, tapi masih dikit lah bedanya, jadinya kalo pas masuk gate doi saya gendong atau dorong di stroller aja tanpa perlu pakai children pass. 

Oh iya, selama disana karena udah tau bakal wara wiri dan jalan jauh (nggak ada ojek, plus naik taksi mihil) saya persiapan bawa gendongan ergobaby andalan dan sewa stroller Pockit 2 dari IG: babytoysrentalkingdom. Review stroller ini akan saya tulis menyusul yaaa...





PACKING

Ini nih... yang suka rempes. Hahaha. Untuk meminimalisir bawa bawaan yang nggak penting, setelah itinerary disusun, saya mempacking baju buat saya dan gendhis per hari satu kantong plastik disesuaikan dengan aktivitas yang akan dilakukan hari itu. Misal, hari pertama ke USS.Di satu kantong plastik saya siapkan kaos + legging + underwear + topi yang akan dipakai (pilih yang nyaman dan gak gerah), plus dua set baju ganti, dan baju tidur untuk malam. Diatasnya saya pasang stiker day1, USS. Jadinya sungguh ringkes dan nggak rempong lagi cari-cari sewaktu di hotel. Pas pergi nya pun tinggal angkut satu plastik itu aja. Untuk 4 hari lainnya saya lakukan hal yang sama. Trust me, jni jadi ringkes, terorganize dan memudahkan hidup bangetttt!

Kami bawa satu koper besar, satu ransel (Ayah Daddy) dan satu shoulder bag. Masing-masing juga cuma bawa satu pasang sepatu. Pilih yang paling nyamannn karena pasti bakal jalan kaki all the way. 

Jangan lupa peralatan mandi, Peralatan elektronik (camera dan charger2 plus... international adaptor karena mostly di singapore colokannya yang kaki 3). Bawa botol minum, dan lunch box (saya bawa dua box lock n lock ukuran medium... dan kepake banget karena makanan disana ukurannya gede, bisa 2 kali makan buat gendhis ataupun untuk bungkus makanan ke hotel), Plusssss bawa camilan anak dari Indonesia (saya borong sari roti kesukaan gendhis sampai 6 bungkus, koko krunch, regal, dan susu ultra 200ml - bisa dibawa tapi masuk bagasi) karena saya belum kebayang disana nanti nyari cemilan yang gendhis mau takutnya susah secara doi kan picky eater

Bawa mainan kesukaan anak. Saya bawain playdoh sama egg surprise biar anteng selama di pesawat




That's it, So we're ready! 



Day 1

Kami berangkat naik Lion Air jam 8.30 pagi. Pake Lion sudah free bagasi 15kg per orang. Untungnya ini international flight, jadi ga delayyyyy. Alhamdulillah. Lion kan terkenal banget suka ngaret.

Di pesawat gendhis excited mau "terbang". Terakhir dia naik pesawat pas umur hampir dua tahun pas ngikut saya business trip ke Solo, jadi belum ngerti apa-apa. Nah sekarang udah makin ceriwissss iwis iwis... 

Begitu pesawat take off dan sudah stabil, dia minta pindah duduk ke dekat jendela dan heboh lihat pemandangan, awan, langit, dan laut. Bosen lihat keluar jendela lalu saya ajak menyibukkan diri bikin play dough. Duh,  mata ini rasanya ngantuk beratttt secara baru tidur jam 2 malam dan udah bangun jam 4 pagi. Untungnya, nggak lama gendhis pun mengantuk saya pangku aja sambil saya "merem" ehh doi ikut merem deh. Sisa perjalanan kami isi dengan bobo nyenyak








Setelah landing, kami pun bergegas ke imigrasi dan menyerahkan dokumen keimigrasian. Di cap deh pasportnyaaaa... alhamdulullah passport gendhis udah nggak kosyong lagi.. hehe

Keluar area bandara, kami langsung menuju MRT Changi. Jangan kuatir, petunjuk arah disana cukup banyak dan jelas. Hanya dengan mengikutinya kita dengan mudah sampai ke tujuan. Lalu selanjutnya ke loket passanger service buat beli Ezlink card. 

Sengaja kami mencari hotel di daerah bugis, karena selain line-nya sama dengan changi airport (green line) juga sekitarnya gampang cari makanan halal dan tempat belanja (meskipun belanja sama sekali bukan jadi prioritas trip kita)



How to go to 86 Beach Garden Hotel from Changi?

Naik MRT ke Tanah Merah Station, dari sana ganti yang ke arah Pasir Ris, lalu turun di bugis

Setelah itu, ambil arah downtown line (turun ke bawah) ikutin aja petunjuk jalannya. (kita sempet berfikir salah jalan karena kok ga ketemu pintu exitnya) tapi ternyata exit ada di paling ujung. Tinggal naik lift ke street. 

Keluar stasiun MRT, Lihat sekeliling dan carilah gedung Hotel Morissey, nah hotel kita ada di belakang Morissey. Sampai di morissey kita akan menemukan hotel dengan plang "Beach House Hotel" plis jangan salah... karena ini BUKAN hotel kita hehehe... pintu masuk hotel kita ada di bagian samping kanan dari Beach House hotel. Pintu-nya cilik, tapi di depannya ada tulisan plang "85 Beach garden Hotel" berwarna hijau. I'm wondering kenapa yah namanya pake bawa bawa "beach " segala, padahal sama sekali nggak ada beach disekitar situ hahahaha...

Kalau sesuai petunjuk dari email hotel :
From Changi Airport, you may take the train straight to Bugis MRT Station, kindly proceed to Exit D (Tan Quee Lan Street/ Liang Seah Street). Our entrance is by the back carpark, please keep a look out for our sign board.

Sampai di hotel sekitar jam 1, kami pun check in dan rebahan sebentar. Resepsionisnya ada di lantai 2, saya pun membayar dengan cash aja supaya nggak kena credit card charge yang lumiyin itu... 

Pas masuk ke kamar... Wadawww seuprit amattt hahaha tapi bersih kok, lumayan lengkap juga isi kamarnya. Detail review mengenai hotel ini akan saya buat terpisah yak biar lebih jelas. 

Setelah istirahat ngelurusin kaki dan bersih-bersih, kami pun gak sabar buat angkat kaki keluar hotel dan mulai menjelajah. Hurrayyyy!

Karena laper, udah hampir jam 3 juga akhirnya kami jalan kaki menuju bugis junction. Lokasinya di 200 Victoria Street Singapore 188021, sekitar 7 menit jalan kaki.  Naik ke lantai 3 lalu kami ketemu Food Junction. Rate harga makanannya mulai dari 5sgd sampai belasan sgd. Yang recommended adalah Fitra Chicken Rice, si Ayah beli Hainan Chicken Rice seharga 6sgd, enakkkk deh. Kalau saya beli makan di stall makanan padang. nasi lemak pakai sop (karena makan nya bareng gendhis) plus mie goreng yang keasinan dan kebanyakan lada buat di take away, masing2 sekitar 6sgd juga.  Mie gorengnya saya masukin ke dalam lunch box buat kalo gendhis makan malam. 

Setelah kenyang, kami pun ke tujuan pertama yaitu tempat wisata paling mainstream dan sebagai bukti pergi ke singapur, yaitu Merlion. 

How to go to Merlion?
Naik MRT, turun di Raffles Place Station (Green Line), keluar Exit H lalu jalan kaki ke Merlion. Nah buat sampe Merlion ada baiknya kita sambil bawa peta atau lebih enak lagi kalau punya smartphone yang koneksi internetnya aktif. Karena jalan kesana agak membingungkan, dan cukup lumayan jaraknya apalagi buat orang Indonesia yang biasa naik ojek ☺️☺️. Tapi karena pemandangannya bagus, sambil jalan bisa sambil lihat kanan kiri dan foto-foto. 

Ternyata, lebih enak kalau naik bus. Naik bus nomor 100 (kalau dari bugis) turun di Fullerton SQ (depan Fullerton Hotel). Nah kalo ini jalannya lebih sedikit karena nggak jauh dari Fullerton Hotel udah kelihatan Merlionnya. 

habis makan, Gendhis Bobo. Cukup nyenyak juga, karena pas kami pindahin ke stroller dan sampe menjelang kami tiba di merlion dia masih belum bangun. Padahal sepanjang jalan cuaca panas bingitttt. 





Di merlion, suasananya cukup rame. Para turis rebutan foto deket Merlion.Saya, Airen dan gendhis akhirnya ngambil foto yang dengan jarak yang cukup aja deh, yang penting merlion nya keliatan. Oh iya, pas disana ada rombongan akademi pelaut yang isinya pria muda2, badannya super atletis pake seragam ngepres body aduhhh cakep2amat (haha salah fokus). Saya pikir dari Indonesia, setelah di deketin ternyata ngomongnya pakai suara hidung. Owalahhh dari thailand toh!






Puas foto-foto kami pun nyari tempat buat ngadem. Pembangunan singapur tuh cepet banget ya.. (apa saya nya aja yang udah lama ga kesana, terakhir tahun 2011 pas masih newlywed, diundang jeung @desniar yang kebetulan lagi di transfer sama kantornya ke Sing. Lumayaaan bangettttt nginep grateys di apartemen gede yang mau masuk aja kuncinya harus pake kode-kode kayak the Matrix) Dulu cuma ada starbucks di kolong jembatan, sekarang udah ada cafe-cafe lucu. Saking kepanasan tapi mau irit, airen beli air mineral dingin seharga 3,5sgd lalu ngadem sambil duduk di samping sungai. Gendhis yang udah bangun seneng banget lari-larian. 




Tujuan selanjutnya sesuai itunerary yang udah dibuat adalah mau lihat Wonderful Laser Show di Promenade Marina Bay Sands, tapi mampir dulu buat makan di Gluttons Bay dan lewatin Helix Bridge. 

Dari merlion, trus kita clueless dong, ke Marina Bay Sandsnya lewat kanan apa kiri ya? karena posisinya sebrang-sebrangan. jadi bisa ditempuh dengan jalan ke kanan atau ke kiri. helix bridge tuh yang mana? hahaha karena di kedua sisi kayaknya ada jembatan. Tapi kalo berdasarkan petunjuk letaknya deket singapure flyer (itu loooh yang kayak bianglala muter2 jadi bisa memandang seluruh sisi negri singa dari atas) akhirnya kami ambil sisi kiri ajah. 


Cara ke Helix Bridge. How to get there?

Jembatan ini menghubungkan Esplanade dengan Marina Bay Sands The Shoppes. jalan kaki-nya dari Esplanade lumayan jauh, sekitar 20 menit. Jadi sebaiknya sore menjelang malam supaya tidak panas, dan lampu di Helix Bridge sudah dinyalakan. Untuk Anda yang membawa stroller, Helix Bridge ini sangat stroller friendly. Untuk mencapai jembatan Double Helix, kalian bisa naik MRT jalur Circle (warna kuning), turun di stasiun Promanade, ambil exit A, lalu berjalanlah ke arah Singapore Flyer. Ga jauh dari sana akan tampak dua jembatan, yang satu untuk mobil, yang satu Double Helix ini.

direction ini saya copy plek ketiplek dari web nya mba Tesya, lalu saya save di file itunerary yang saya buat sebagai guidance. Silakan mampir ke blognya di www.tesyakinderen.com superrrrr lengkap kap! 

Meskipun sore-sore ternyata jam 4an matahari masih lumayan terik. Jalanan yang lebar, taman yang hijau, serta burung-burung berterbangan bikin jalan kaki jadi nggak gitu berasa capeknya.  Nah, klo kata mba Tesya kan bagusnya pas lampu dinyalakan, Jadi sambil nunggu sayapun duduk2 sembari memandang sungai (ini sungai kan yaaa? hehe) sementara gendhis ngejar-ngejar burung dan bernyanyi dan si Ayah motret-motret atau ngerekam video







Sepanjang jalan, ada kios2 yang menjual cemilan, ice cream, maupun minuman dingin lain yang disajikan dengan batok kelapa. duh... bukin air liur langsung netes. Tapi atas nama penghematan, kita cukup nyaman dengan minum air putih dulu aja... karena kan next nya mau makan di Gluttons Bay (which is kita juga belum tau Gluttons Bay itu persisnya ada dimana)

Setelah melangkahkan kaki cukup jauh, lalu kami nemu tempat yang musiknya kenceng dan rame orang-orang pada makan. Saya sama airen pun langsung belok hahaha.... eeeeeh ternyata ini Gluttons Bay! Aaahh aku menemukan mu! 











Tempatnya kayak Pujasera gitu... ada beberapa stand yang menjual beragam makanan. Harganya pun cukup berfariatif. Kalo pas browsing kemarin, saya melihat rekomendasi makan disini kebanyakan bilang Satay.... tapi begitu sampe disanna kami kok ga tertarik yaa buat maem sate. Akhirnya saya membeli Hainan Chicken Rice (lagiiii...) hahaha, abis bingung nyari makanan yang disuka gendhis. Saya pilih yang pasti-pasti aja deh. Sedangkan si ayah katanya masih kenyang, memilih beli minuman dingin aja. Saya lupa minuman apa ya yang dia pesen tapi seinget saya enak dan segerrrr. Alhamdulillah gendhis makannya banyak, saya jadi tambah semangat!

Yang menarik disini adalah di stand makanan sebelah ujung kanan yang menjual menu makanan dalam porsi keluarga buat makan tengah seperti seafood. Ada kepiting, udang, ikan, dan lainnya. Mereka memajang display makanan (yang kalo kata Airen sih itu terbuat dari lilin) dijejer diatas meja panjang, tapi kok looks so real banget yaaa buat saya. Saya malah berpikir kalo ada yang pesan, trus display makanannya dipanasain hahaha... 

Kenyang maem dan cuaca udah mulai agak adem... kami pun lanjut berjalan lagi. Ehhh ternyata lampu bridgenya udah mulai dinyalakan. Haduhhhh cantik bangetttt 😘😘😘 recommended sekali buat dikunjungi. 







sebelum sampai bridge nya, kami disuguhi hamparan sebuah lapangan sepakbola yang dibangun diatas sungai. Hadeh keren banget! Oh iya, tempat ini juga dipakai para warga maupun turis buat jogging. Lalu lalang orang-orang lewat di sebelah kami sambil berlari-lari kecil. Ada juga yang naik sepeda, skateboard, ataupun skuter. 

Kami pun melintas diatas helix bridge. Wadawwww lampu lampu cantiknya bikin nagih untuk difoto atau dipandangi. Di jembatannya pun sengaja dibuat seperti balkon sehingga kita dapat bebas memandang sekitar maupun foto-foto. Worth the Walk dan Worth the wait deh meskipun tadi kita jalan kaki cukup jauh dari merlion dan agak nunggu lama sampe lampu ini nyala. 

Setelah menyebrangi jembatan, dan puas foto-foto  kami pun sampai di The Shopee Marina Bay. Cuss deh cari promenade nya buat nonton wonderful Laser Show


Wonderful Laser Show (Promenade Marina Bay Sands). HOW TO GET THERE?

Setelah menyeberangi Helix Bridge, masuklah ke Marina Bay The Shoppes (gedung di sebelah Casino), lurus terus hingga keluar di pintu belakang yang menghadap ke Esplanade dan patung Merlion. Jika bingung, tanyakan saja dimana "area Promenade" berada. (source from Here)

Setelah masuk, lalu kami turun 1 lantai. Jalan terus lurus.. nanti akan ketemu Plang tulisan Promenade. Nah Promenade itu ternyata berada di area outdoor yang menghadap langsung ke sungai. Idealnya, kita datang satu atau setengah jam sebelum pertunjukan dimulai. Supaya bisa lebih leluasa pilih tempat duduk. Pertunjukan diadakan setiap hari, sehari 2x. Yaitu jam 19.00 dan 20.00

So, hows the show? keren dan lumayan menghibur, terutama buat anak kecil kayak gendhis

Di Promenade, tempat menonton pertunjukan dibuat seperti amplitheater (bener gak ya tulisannya?) jadi kayak nonton bioskop gitu, kursinya terbuat dari kayu dan disusun berundak-undak. Kami memilih duduk agak di depan supaya bisa taro stroller, 
wing sebelah kanan dekat store-nya LV yang blink blink lampunya gemerlapan terus tiap detik. Selanjutnya mulai deh pertunjukan  air mancur menari disertai dengan permainan laser dengan background gedung-gedung yang cantik. Mirip sama avenue of the stars yang di hongkong. 




Jujur, saya agak lupa cerita-nya apa... hahaha yang jelas ada gambar anak kecil ketawa dan diakhiri dua orang artis singapore nyanyi. 

Seru-nya lagi, ada part yang nggak hanya hembusan air mancur, tapi juga tiupan buble-buble yang mengudara diatas kepala penonton. Lagsung deh gendhis heboh berdiri mau nangkepin bubblenya. Btw, pernah ke purwakarta nggak mommies? kalau dibandingkan pertunjukan Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta, masih lebih grande yang di Purwakarta karena selain durasinya rasanya lebih lama, juga pakai efek hembusan api segala. Recommended banget buat liburan lokal bersama keluarga.  Sayangnyaaaaa... nontonnya sambil berdiri (pegel) dan kehalang pager tinggi 😅, kalo habis ujan, tamannya becek dengan tanah basah sehingga agak kurang nyaman. Hopefully fasilitasnya bisa lebih ditambah yaaa... 

Kelar laser show, kami pun segera menuju ke stasiun MRT yang terletak di lantai bawah yaitu station Marina Bay yang terletak di yellow circle. Ketika berjalan menuju stasiun, ternyata masih banyak pemandangan unik yang disuguhkan.

saya dan Airen berdecak kagum melihat sebuah kolam raksasa dengan pusaran air seperti tornado! Sumpah keren banget! Airnya langsung mengalir ke bawah menuju kanal. 



Owalaaaaah ternyata di bagian bawah The Shopee ini ada kanal-kanal, bahkan kita bisa naik perahu menyusuri kanal tersebut. Serasa di Venice atau di Hotel Venetian Macau. 

Hari pertama kami lalui dengan seruuuuu... bersiap untuk petualangan besok!















5 comments:

  1. rental wifi luar negeriMay 5, 2017 at 7:24 PM

    ka kalo mau rentah wifi ke luar negeri, rental di treepmore.global ya

    ReplyDelete
  2. Nice sharing sis. Guidenya lengkap. :) lumayan buat awal2 ke singapore yang gak ngerti apa2.hehe

    ReplyDelete
  3. Hai mba salam kenal. Pas di imigrasi SIN, untuk paspor ank usia dibawah 5tahun ditanya2 ngga perginya sama siapa,dll? Krn akhir april nnti sya rencana ke SIN ajak ponakan usia 4 tahun, dan orang tuanya ngga ikut.
    Makasi mbaa.. Hehe

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete